Sosial Politik

Penuhi Kebutuhan Sapi dalam Negeri, Dinas Pertanian Morowali Luncurkan Program Sikomandan Buser

PROLIFIK.ID – Pemerintah Kabupaten Morowali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan meluncurkan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) dengan metode Bunting Serentak (Buser).

Program itu bertujuan meningkatkan rasio kelahiran ternak sapi, khususnya sapi kerbau. Untuk memenuhi kebutuhan sapi dalam negeri.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali, Awaludin Nunu, S.Pt, MM, Selasa (26/9/2023) selaku penginisiasi program tersebut menjelaskan, langkah inovatif itu diambil sebagai proyek aksi perubahan dalam mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XIV.

“Kami percaya Sikomandan Buser adalah langkah penting untuk meningkatkan populasi sapi kerbau, yang akan berdampak positif pada ekonomi peternak kami dan memastikan pasokan daging sapi yang stabil untuk masyarakat,”jelas Awaludin.

Pihaknya berkomitmen untuk mendukung peternak lokal dan menjaga keberlanjutan sektor peternakan. Sehingga dengan tekad demi memperkuat sektor peternakan dan menjaga keberlanjutan produksi daging sapi, pihaknya meluncurkan program tersebut.

“Terlebih lagi, sapi kerbau telah lama menjadi bagian penting dalam ekonomi peternakan di Kabupaten Morowali,”jelas Awaludin kembali.

Walaupun begitu, lanjutnya, tantangan dalam meningkatkan rasio kelahiran dan memastikan kesejahteraan ternak perlu diatasi. Oleh karena itu, dalam upaya untuk mengatasi masalah tersebut, Sikomandan Buser diperkenalkan sebagai langkah inovatif.

Dari kiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali, Andi Irman dan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Awaludin Nunu. Foto: istimewa

Program yang dikenal sebagai “Bunting Serentak,” itu bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan populasi sapi kerbau dengan mengoptimalkan teknik pembiakan.

Metode Bunting Serentak memungkinkan para peternak untuk mengendalikan masa kehamilan sapi kerbau secara efisien, sehingga menghasilkan kelahiran yang lebih terencana dan lebih banyak keturunan.

Beberapa komponen kunci dari program “Bunting Serentak” meliputi:

1. Pelatihan Petugas Peternakan, program ini akan memberikan pelatihan intensif kepada petugas peternakan tentang teknik-teknik bunting serentak yang efektif dan aman.

2. Akses ke Layanan Kesehatan Ternak, pemerintah kabupaten akan memastikan bahwa peternak memiliki akses mudah ke layanan kesehatan ternak yang berkualitas, termasuk layanan pemantauan kehamilan sapi kerbau.

3. Pemantauan dan Pendampingan, para peternak akan mendapatkan dukungan aktif dari tim pemantau dan pendamping program untuk memastikan penerapan metode bunting serentak yang benar dan berhasil.

4. Kampanye Kesadaran Masyarakat, program ini juga akan mengadakan kampanye kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang manfaat dan prosedur bunting serentak di antara masyarakat lokal.

Program Sikomandan Buser telah diimplementasikan dan akan diperkuat dengan pemantauan yang cermat untuk memastikan efektivitasnya dalam meningkatkan rasio kelahiran sapi kerbau.

“Juga mengundang kolaborasi dari semua pihak yang terlibat dalam industri peternakan untuk memajukan program ini,”ucap Awaludin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali, Andi Irman mendukung sepenuhnya aksi perubahan yang dilakukan Awaludin Nunu, berupa peningkatan rasio kelahiran ternak sapi melalui program Sikomandan dengan metode Buser di Morowali.

“Inovasi ini sangat kami dibutuhkan di Kabupaten Morowali di mana program ini sangat membantu kedepan ketersediaan dan kesiapan ternak-ternak di Morowali,”jelas Andi Irman.

Selain itu lanjutnya, program tersebut bisa membantu kebutuhan pangan yang ada di Morowali dan secara umum di Sulawesi Tengah.

“Semoga inovasi ini menjadi contoh di kabupaten lain karena kami mendukung dari sisi penganggaran, baik dari sisi sarana dan prasarana. Sehingga sehingga inovasi ini bisa terlaksana dengan baik,”ujarnya.

Tak lupa, Andi Irman menekankan bahwa segala sesuatu inovasi dibutuhkan kerjasama yang kuat termaksud petugas-petugas lapangan. Sehingga inovasi bisa berjalan sesuai apa yang diharapkan. ***

Hits: 312

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button