Bupati Morut Ungkap Sebab Kemiskinan Tak Turun Padahal Investasi Naik
PROLIFIK.ID – Bupati Morowali Utara (Morut) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Delis Julkarson Hehi mengungkapkan penyebab jumlah penduduk miskin di daerah itu tak kunjung turun padahal realisasi investasi melonjak naik.
“Pertama, banyaknya tenaga kerja dari luar Kabupaten Morut yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di sana,” katanya, Rabu.
Sementara masih banyak warga Morut yang berusia produktif tidak dipekerjakan di perusahaan-perusahaan itu sehingga angka pengangguran dan kemiskinan tidak turun bahkan cenderung stagnan.
Kedua, investasi yang masuk tidak melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal di Morut. Juga tidak melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan di industri-industri pendukung secara maksimal dan keseluruhan.
Ia menjelaskan realisasi investasi di Kabupaten Morut pada tahun 2021 mencapai Rp11,07 triliun. Naik 126 persen dibanding tahun 2020. Sementara jumlah penduduk miskin di Morut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Morut dari tahun 2017 sampai 2019 masing-masing 19.246 jiwa, 19.401 jiwa dan 19.250 jiwa.
“Kami mewajibkan setiap perusahaan yang masuk di Kabupaten Morut untuk memprioritaskan putra putri daerah inj untuk diterima sebagai karyawan di industri tersebut. Anak-anak daerah harus diprioritaskan agar bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri,”ujarnya.
Delis mengatakan, sudah meminta kepada perusahaan yang bergerak di sektor industri pertambangan yang berinvestasi di Morut agar dalam melakukan perekrutan tenaga kerja memperhatikan tiga kategori yakni warga asli, warga pendatang dan warga luar.
“Prioritas pertama yaitu warga asli Morut yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk (KTP) milik orang tuanya yang menunjukkan domisili di Morut,”ujarnya.
Setelah itu, warga pendatang yang menjadi warga baru dan memiliki KTP yang menunjukkan domisili di Morut dan terakhir warga pendatang dari luar yang data KTP nya menunjukkan bahwa ia berdomisili di luar Morut.
“Mohon maaf kebijakan ini terpaksa kami ambil dalam rangka menurunkan angka pengangguran dan angka kemiskinan di Kabupaten Morut,” tambahnya. ***
Sumber: antaranews.com
Hits: 10