Politik itu Soal Persepsi, Ini Strategi Jitu Anwar Hafid Pikat Pemilih
PROLIFIK.ID – Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah Dr. H. Anwar Hafid, M.Si memberi strategi jitu memikat hati pemilih untuk meraup suara agar memenangi suatu kontestasi politik, termasuk dalam menghadapi di Pemilu 2024.
Ada dua poin penting yang ditekankan mantan bupati Morowali dua periode ini kepada kader Demokrat Sulteng agar pilihan pemilih tak bergesar ketika mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pertama, kesungguhan berkompetisi di kontestasi politik dan perbanyak silaturahmi karena itu juga tidak akan mengganggu pekerjaan.
Kalau setengah-setengah (ikut pencaleg-an), sebaiknya mundur saja dari pada kecewa nantinya terhadap hasil yang didapatkan,”kata Anwar Hafid saat memberi arahan pada zikir bersama merayakan HUT ke-22 Partai Demokrat yang dilaksanakan di lantai II Kantor DPD Partai Demokrat Sulteng, Minggu (10/9/2023).
Ia mengisahkan kesungguhannya ketika pertama kali mencalonkan diri di pemilihan bupati Morowali lalu. Ketika itu menurutnya, ia ikut kontestasi dengan tangan kosong.
Modal yang dimilikinya adalah SK sebagai PNS, kemudian ia gadaikan dan terkumpul dana Rp400 Juta sebagai bekal maju sebagai calon bupati Morowali.
Strategi selanjutnya untuk menang tambahnya, perbanyak silaturahmi. Menurutnya, semakin banyak silaturahmi makin membuka kesempatan untuk lebih memikat hati pemilih.
“Tidak laku lagi itu baliho, terlambat waktunya kalau baru sekarang mau pasang baliho. Pemasangan baliho itu setahun lalu, sekarang saatnya masuk ke dalam rumah (calon pemilih) atau buat kalender,”katanya.
Menghadiri hajatan pernikahan menurut Anwar Hafid, juga salah satu bentuk memperbanyak silaturahmi. Ketika mengetahui ada pesta perkawinan, ia menyarankan kepada Caleg Demokrat untuk segera menghadirinya walau tak diundang.
“Sampai sekarang belum pernah saya dengar ada pemilik hajatan perkawinan protes kepada tamu yang tak diundang, malah kita dapat dua keuntungan, bisa kenyang dan mendapat persepsi positif dari pemilik hajatan karena ada bentuk perhatian yang nantinya akan teringat terus hingga ke bilik suara,”ujarnya.
Politik itu pada intinya adalah persepsi. Ketika persepsi positif disematkan oleh warga kepada seorang caleg, berarti potensi akan memikat hati pemilih hingga bilik suara.
“Jadi jangan sekali-kali temui konstituenmu ketika suasana hatimu lagi tidak bagus, akan terbawa pada wajahmu ketika kau menghadapi konstituen mu itu, lebih bagus sampaikan untuk ketemu di lain waktu dari pada tetap kau paksakan, seratus orang yang dia temui ketika dia pulang, seratus orang yang akan dia sampaikan kalau kau itu tidak bagus kalau ditemui,”imbuhnya.***
Hits: 143