Sosial Politik

Banjir di Lingkar Tambang Bahodopi Morowali, 600 Jiwa Terdampak

PROLIFIK.ID – Sedikitnya 600 jiwa terdampak akibat banjir yang terjadi di lingkar tambang Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin sore (27/6/2022) yang mengakibatkan warga harus mengungsi untuk sementara waktu.

Dari pantauan media ini, Selasa (28/6/2022) banjir sudah surut. Namun warga terlihat masih sibuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang terbawa oleh banjir. Beberapa barang eletronik warga juga ikut rusak. Sebagian ativitas warga juga harus terhenti. Seperti yang dialami pemilik usaha laundry, Shi.

Ia mengaku kaget saat tiba-tiba air meluap dengan cepat setinggi dada orang dewasa. Ia segera lari menyelematkan diri dan tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya.

“Semua tergenang sampai kompor dan mesin cuci. Saya tidak tahu mi lagi,”katanya.

Warga membersihkan sisa-sisa lumpur akibat banjir semalam. Foto: intan

Di sisi lain, banjir tersebut terlihat membuat warga cukup emosional. Seorang pengendara motor berhelem kuning saat melewati saluran penyebab banjir berteriak protes kepada tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada di lapangan agar gorong-gorong yang ada di dalam saluran tersebut diperbesar.

“Gorong-gorongnya terlalu kecil,”kata pengendara tersebut sambil berlalu dengan motornya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Morowali, Gunawan di lokasi banjir mengatakan warga yang terdampak banjir berjumlah sekitar 600 jiwa. Sebagian dari mereka adalah karyawan perusahaan setempat.

Banjir terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi sejak siang. Sedangkan saluran penampungan milik PT. IMIP yang ada di sekitar tidak mampu lagi membendung aliran air tersebut.

“Juga terjadi penyumbatan-penyumbatan dan pendangkalan di sekitar. Sehingga aliran air tidak lancar. Lalu dibarengi dengan adanya air pasang laut,”jelas Gunawan.

Sementara itu, masyarakat yang terdampak diberi bantuan logistik berupa makanan bagi warga yang tidak bisa memasak lagi. Hari ini bantuan makanan terus berjalan.

“Itu untuk program jangka pendeknya,”tambahnya. Sedangkan program jangka panjang, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan PT.IMIP. Dari hasil pertemuan tersebut, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Morowali serta PT. IMIP akan mengkaji penyebab banjir tersebut lalu akan diberikan rekomendasi.

“IMIP akan bertanggung jawab. Mereka tidak tutup mata,”terang Gunawan.

Meski demikian banjir tersebut telah beberapakali terjadj tahun ini. Dan banjir kali ini adalah banjir ketiga kalinya setelah dua bulan lalu banjir serupa terjadi di dusun 2 dan 3 Desa Bahomakmur.

“Banjir terbesar terjadi di tahun 2019. Namun yang perlu diwaspadai musim puncak hujan akan terjadi selama dua ke depan bulan ini,”ujarnya lagi. ***

Hits: 181

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button