Di Tengah Digitalisasi, Perencanaan Investasi bagi Milenial Terus Didorong
PROLIFIK.ID – Di era digital sekarang ini, informasi dapat kita didapatkan dengan mudah dan dengan jumlah yang sangat banyak. Sehingga kemampuan literasi digital bagi masyarakat menjadi hal yang wajib untuk dimiliki. Informasi yang beredar pun sangat beragam dan perihal investasi menjadi salah satu yang sering muncul.
Investasi menjadi kegiatan yang mulai digandrungi oleh generasi muda utamanya generasi millennial. Terlebih saat dimana saat ini investasi dapat dilakukan melalui genggaman. Namun hal ini perlu diimbangi dengan pengetahuan investor muda terhadap literasi keuangan serta pengelolaannya.
“Dulu ketika kita masih kecil, membaca buku dan bercerita merupakan kegiatan yang menyenangkan, ini juga menjadi saran hiburan bagi anak-anak,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dalam keterangannya, Sabtu (28/5).
“Tapi kini jaman sudah berubah, literasi digital menjadi lebih umum. Dan hal ini menjadi kebaikan sekaligus tantangan dalam memperoleh informasi dan berkomunikasi,” lanjutnya.
Sepaham dengan Bupati Banyuwangi, Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemkominfo menyampaikan bahwa media digital menjadi rujukan utama para investor. Media online menempati peringkat pertama diikuti oleh media sosial dengan selisih yang tipis.
“Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi perubahan cara mencari dan mendapatkan informasi seiring dengan perkembangan teknologi,” katanya.
Lebih dari 70% sumber informasi utama para investor berasal dari media online dan media sosial. Media sosial menjadi rujukan bagi investor yang berusia lebih muda dengan platform Instagram menempati peringkat pertama dibandingkan platform media sosial lain dengan persentase sebesar 80%.
Kegiatan bertajuk Creativetalks “Yuk, Rencanakan Investasi untuk Masa Depanmu” menghadirkan narasumber yaitu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary; Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas; Direktur Surat Utang Negara, Kementerian Keuangan, Deni Ridwan dan Financial Planner Finansialku.com, Retty Nurlailatul.
Selaku financial planner, Retty Nurlailatul mengingatkan bahwa investasi bukanlah cara untuk membuat kita kaya, tetapi merupakan cara untuk mencapai tujuan finansial kita. Kendaraan yang kita pilih menentukan kapan kita sampai ke tujuan finansial kita. Dan kita membutuhkan perencanaan keuangan, yang merupakan peta menuju tujuan keuangan kita, agar tidak tersesat.
“Investasi adalah ibarat kita menanam tumbuhan. Ketika kita menabur benih hari ini, kita tidak mungkin bisa memetik hasilnya langsung keesokan harinya. Kita perlu waktu dan proses untuk menumbuhkan dan menyuburkan tanaman tersebut tersebut hingga waktunya panen. Jika ada yang menawarkan investasi kepada kita dengan imbal hasil yang besar dan dalam waktu yang cepat, maka harus kita waspadai. Jangan sampai kita terjebak dalam investasi bodong,” tambahnya.
Kepastian legalitas dari produk investasi yang akan dipilih, sementara itu logis adalah bagaimana proses bisnis dari produk tersebut hingga bisa memberikan keuntungan bagi para investornya.
Salah satu Investasi surat utang negara adalah sebuah surat berharga yang diterbitkan serta dijual oleh perusahaan negara kepada masyarakat secara umum agar mendapatkan suntikan modal dan mampu melanjutkan pembangunan negara.
Salah satu tips cerdas berinvestasi antara lain adalah harus dipahami produk yang memiliki potensi keuntungan (return) tinggi, tentu resikonya juga tinggi, jadi jangan sampai tergiur dengan produk investasi yang menawarkan return yang sangat tinggi tanpa kita memahami risikonya.
“Surat Berharga Negara (SBN) Ritel saat ini menjadi salah satu alternatif investasi yang masuk dalam aspek Return and Risk (2R) serta Legal and Logic (2L) yang tentunya aman, mudah, menguntungkan, terjangkau, dan turut mendukung pembiayaan pembangunan nasional,”ujar Deni.***
Sumber: kontan.co.id
Hits: 27