5G Telkomsel di Mandalika Tembus 5 Gbps Pakai Teknologi mmWave
PROLIFIK.ID – Telkomsel berhasil mendapatkan kecepatan download internet 5G mencapai 5 Gbps ketika memanfaatkan spektrum frekuensi milimeter wave (mmWave) 26 GHz (26000 MHz) dengan pita seluas 800 MHz, dalam event MotoGP Mandalika pada 18 sampai 20 Maret 2022.
Tim mencoba langsung teknologi itu di booth Telkomsel 5G Experience saat MotoGP Mandalika. Ia menghasilkan latensi 8 ms, kecepatan download 5,154 Mbps, dan kecepatan upload 341 Mbps. Pengujian ini dilakulan dengan perangkat smartphone Asus khusus yang memakai chipset Qualcomm Snapdragon 888 5G Mobile Platform dan modem Qualcomm X6.
mmWave merupakan pemanfaatan sumber daya frekuensi super tinggi untuk jaringan nirkabel seperti internet. Frekuensi ini dapat memberikan koneksi internet yang cepat, namun cakupannya tidak luas, sehingga perlu banyak BTS untuk memberi cakupan sinyal yang baik, dan mengakibatkan tingginya nilai investasi.
Selain frekuensi 26 GHz, kali ini Telkomsel juga memanfaatkan frekuensi 3500 MHz. Kedua frekuensi itu untuk sementara diizinkan penggunaannya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) hanya untuk event MotoGP Mandalika.
Pengujian 5G Telkomsel yang memanfaatkan perpaduan frekuensi 2100 MHz, 2300 MHz, dan 3500 MHz, dapat menghasilkan kecepatan lebih dari 2 Gbps.
Kecepatan tinggi 5G Telkomsel pada MotoGP Mandalika memberikan pengalaman 5G yang nyata, jauh lebih unggul dari jaringan 4G LTE. Direktur Network Telkomsel, Nugroho, memutuskan menguji teknologi itu untuk mendorong image bahwa Indonesia dapat menyediakan internet mobile kecepatan sangat tinggi, mengingat selama ini Indonesia sering berada di posisi yang kurang baik untuk urusan kecepatan internet dalam lingkup negara.
Jika kecepatan 5G di Indonesia ingin mencapai level yang lebih tinggi, Nugroho bilang operator seluler memerlukan sumber daya frekuensi yang lebih besar. Dia menggarisbawahi sumber daya yang dimanfaatkan untuk 5G saat ini masih sangat terbatas.
Telkomsel selama ini memanfaatkan frekuensi 1800 MHz untuk komersialisasi jaringan 2G dan 5G, lalu 2100 MHz dipakai penuh untuk 3G, kemudian 2300 MHz untuk 4G dan 5G. Frekuensi 2300 MHz itu sendiri sejatinya bukan frekuensi yang populer buat jaringan 5G di ruang global.
“Begitu Telkomsel mencoba 5G di milimeter wave 26 GHz, speed download-nya tembus 5 Gbps. Milimeter wave itu adalah teknologi baru. Kominfo belum bisa segera merilisnya karena perlu mempertimbangkan ekosistemnya,” tutur Nugroho di Mandalika, Sabtu (19/3/2022).
Kominfo telah mendorong 5G dapat dimanfaatkan pada tiga lapisan frekuensi, yaitu 700 MHz untuk lapisan Low Band, lalu 2300 dan 2600 untuk Middle Band, serta 3500 MHz untuk High Band.
Nugroho menyambut baik inisiatif Kominfo untuk memaksimalkan 5G di Indonesia. Frekuensi 700 MHz disebut sebagai frekuensi “emas” buat 5G karena jangkauannya sangat luas sehingga bisa lebih efisien. Rencana lelang frekuensi 700 MHz dijadwalkan akan berlangsung pada akhir tahun 2022 lantaran harus menunggu rampungnya migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital (Analog Switch Off/ASO).
“Pemerintah memegang peran besar untuk mendorong digitalisasi. Kami perlu dukungan-dukungan ini dari regulator,” kata Nugroho.
Telkomsel percaya diri jaringan 5G adalah masa depan industri seluler, yang tidak terbatas pada sektor konsumen, tetapi sangat potensial untuk sektor industri. Menurut lembaga riset McKinsey & Company, beberapa sektor industri akan mengalami peningkatan atas kebutuhan jaringan 5G hingga tahun 2030. Sektor industri itu termasuk smart city, smart energy, connected offices, hingga smart security. Segmen Industri 4.0 adalah yang paling membutuhkan jaringan 5G agar mereka tetap relevan dengan zaman.
Nugroho menegaskan, Telkomsel pasang target dapat meraih sekitar 15 juta sampai 20 juta pelanggan 5G di tahun 2025.
Untuk memamerkan kehebatan 5G yang dapat diimplementasi di sektor industri dan sektor konsumen, Telkomsel membuka booth 5G Experience di Bandara Internasional Lombok dan Sirkuit Mandalika yang didukung 16 BTS 5G. ***
Sumber: kumparan.com
Hits: 7