Sosial Politik

Perekonomian Morowali Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

Di tengah ketidakpastian global. Perekonomian Morowali 2020 tumbuh sebesar 28,93 persen. Angka itu, salah satu angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.

PROLIFIK.ID – Bupati Kabupaten Morowali, Taslim mengucapkan pidatonya, saat memimpin upacara dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Morowali, Minggu (5/12/2021) di Alun-alun Rumah Jabatan Bupati Morowali, perekonomian daerah itu mengalami capaian yang cukup baik di tahun 2020.

“Di tengah ketidakpastian global. Kita (Kabupaten Morowali) mampu menghadapi kondisi pandemi. Perekonomian kita, di tahun 2020 tumbuh sebesar 28,93 persen,”kata Taslim.

Lebih lanjut ia mengatakan, karena pandemi banyak kebijakan pembangunan ikut terdampak, baik di pusat maupun di daerah. Namun berbeda halnya di Kabupaten Morowali.

“Angka 28,93 persen, merupakan salah satu angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia,”katanya lagi.

Dengan begitu, pertumbuhan Morowali dikategorikan memiliki kinerja perekonomian yang baik dibandingkan daerah-daerah di Indonesia.

Sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Morowali di tahun 2020, sebesar 72,22 persen, berada di urutan kedua tertinggi se-Sulteng setelah Kota Palu. Lebih tinggi dari capaian nasional sebesar 71,94 persen.

“IPM merupakan indikator penting mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia,”ujar Taslim.

Sedangkan angka kemiskinan di Kabupaten Morowali dari tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Dimana di tahun 2018, angka kemiskinan mencapai 14,34 persen, 2019 turun menjadi 13,75 persen dan tahun 2020 turun lagi mencapai 13,43 persen.

“Ini berarti Pemerintah Daerah (Pemda) telah mampu menurunkan angka kemiskinan dari tahun sebelumnya,”ujarnya lagi.

Baca juga: Capaian Investasi Morowali Tertinggi di Sulteng

Ke depan, Pemda Morowali tidak hanya sekedar mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.

Melainkan untuk mendukung capaian tujuan Suistainable Development Goals (SDGs) 2030 program nasional.

Di sisi lain, memasuki tahun ketiga RPJMD Morowali tahun 2018-2023 berbagai kebijakan program-program prioritas telah dilaksanakan antara lain, pertama, program peningkatan tunjangan kinerja honorer dan Aparatur Sipil Negara (ASN), di mana dalam kurun tiga tahun penghasilan ASN mengalami peningkatan sebanyak 88,44 persen.

Bupati Morowali, Taslim (tengah) hadir dalam penandatanganan MoU Pemda Morowali dan BPJS Ketenagakerjaan tentang penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja sektor kelautan dan perikanan. Foto: istimewa

Begitupun dengan program peningkatan Non PNS mengalami peningkatan sebesar 14,3 persen. Kedua, program alokasi dana modal usaha untuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Di tahun 2020, sebanyak 126 desa mendapatkan bantuan senilai Rp 200 juta yang dikelola Bumdes diperuntukan untuk pembangunan ekonomi mikro.

Agar produk-produk Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) bisa mendapat pasar di perusahaan, Pemda Morowali menjadikan Bumdes sebagai perantara masyarakat untuk menyalurkan produk UMKM-nya.

Selain pemberian alokasi modal usaha untuk Bumdes, Pemda Morowali mencanangkan program pemberdayaan masyarakat melalui pemberian insentif petugas ibadah dan guru agama se-kabupaten tahun 2021.

“Kami telah merealisasikan sebanyak Rp 4,9 miliar untuk 554 guru keagamaan, Rp 5,9 miliar untuk 496 tenaga kebersihan ibadah dan Rp 8,1 miliar untuk 709 pengurus rumah ibadah,”jelasnya lagi.

Baca juga: Morowali Tertinggi Capaian Imunisasi Covid-19

Ketiga, program pembukaan lapangan kerja dengan melibatkan usaha kecil dan tenaga kerja lokal.

Dalam tiga tahun kepemimpinan Taslim dan Najamudin, usaha mikro mengalami peningkatan sebanyak 4.191 UMKM dan memberi pekerjaan 759 orang.

Keempat, program bantuan listrik dan air bersih terutama bagi masyarakat kepulauan. Pemda Morowali menggandeng pihak PDAM dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air bersih. Sejauh ini peningkatan air bersih sebesar 236,77 persen.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah kepulauan, Pemda Morowali bekerjasama dengan PLN telah melakukan pembangunan jalur listrik sepanjang 54 kilometer.

Bantuan meteran gratis sebanyak 1.243, pemasangan lampu jalan sebanyak 1.567 unit, pengadaan PLTS sebanyak 268 unit, program pembangunan jalan sepanjang 26,98 kilometer, peningkatan jalan 107,34 kilometer dan pembangunan jembatan sebanyak 10 unit.

Kelima, program bantuan 2.000 unit rumah layak huni bagi masyarakat khususnya di daerah kepulauan. Pemda telah membangun 2.615 unit Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 224 Dana Alokasi Khusus (DAK) 1.106 unit (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Keenam, program bantuan usaha nelayan. Morowali didominasi penduduk yang salah satunya bergerak di sektor perikanan. Maka Pemda melakukan upaya pemberian bantuan pada sektor budidaya yakni 994 alat bantu tangkap, 367 alat tangkap, 572 alat pengolahan, 194 bibit rumput laut.

Bantuan kapal kayu sebanyak 54 unit dan kapal viber sebanyak 802 unit. Jaminan sosial ketenagakerjaan bagi nelayan sebanyak 8.000 orang.

Ketujuh, Pemda telah membantu kesejahteraan petani, seperti pemberian bantuan alat pertanian 15 unit combine harvester besar, 24 power thresher multiguna, lima corn sheller, empat unit vertical dryer dan satu unit dryer UV dan SP3T satu unit, pemberian bantuan bagi peternak berupa 1.028 ekor bibit sapi dan 229 ekor kambing, serta pembangunan jalan tani sepanjang 205.488 meter.

Selain tujuh program unggulan tersebut, Pemda Morowali telah melaksanakan program lainnya, seperti;

1. Pemberian BPJS Tenagakerjaan melalui APBD sebanyak 5.581 kepada seluruh tenaga kontrak guru, tenaga kesehatan, honorarium staf administrasi Pemda (Non ASN), pengurus rumah ibadah, guru agama, dan petugas kebersihan rumah ibadah.

2. Peningkatan peserta BPJS Kesehatan berdasarkan data capaian Universal Healt Converage (UHC) peserta BPJS Kesehatan tahun 2020 sebanyak 145.674 peserta.

3. Peningkatan ketersediaan tabung gas elpiji di tahun 2019 sebanyak 280.752 tabung gas, 2020 sebanyak 610.872 tabung gas, 2021 sebanyak 631.440 tabung gas.

4. Penyediaan jangkauan jaringan seluler. Di tahun 2017, desa yang terjangkau seluler sebesar 55,4 persen, di tahun 2021 meningkat sebesar 81,25 persen.

5. Pemberian bantuan kepada mahasiswa sebanyak 5.291 orang dan bantuan beasiswa ke Hadramaut Yaman sebanyak 13 orang. Bantuan kapal angkut siswa antar pulau sebanyak 15 unit, bantuan 1.200 tablet untuk siswa daerah pesisir dan kepulauan, dukungan sarana dan prasarana ibadah dan pendidikan keagamaan 25 unit dengan total anggaran sebesar Rp 2,8 miliar.

6. Bantuan hibah 35 unit rumah ibadah dengan total anggaran Rp 11,4 miliar dan bantuan hibah pada 32 taman pendidikan total anggaran Rp 10,3 miliar, bantuan jaminan hidup kepada 815 santri sebesar Rp 500 perbulan.

Dari kekuatan fiskal untuk pembangunan daerah, dari tahun ke tahun sejak 2018 hingga 2020, pendapatan daerah Kabupaten Morowali terus mengalami peningkatan.

Di tahun 2018, pendapatan daerah mencapai Rp 1.094 triliun lebih. Di tahun 2019, meningkat menjadi Rp 1.265 triliun. Kemudian dia tahun 2020, meningkat lagi menjadi Rp 1.295 triliun. Tahun 2021, ditargetkan mencapai Rp 1.418 triliun.

Sementara pendapatan asli daerah, pada tahun 2018 mencapai 181,2 miliar, 2019 menjadi Rp 222,96 miliar, 2020 berjumlah Rp 310,03 miliar lebih dan tahun 2021, ditargetkan menjadi Rp 384,7 miliar.

“Untuk mewujudkan peningkatan daerah tersebut terdapat enam strategi dan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah,”ucap Taslim.

Strategi itu antara lain, mengidentifikasi potensi penerimaan daerah berdasarkan kewenangan, membuat regulasi dalam mendukung kebijakan penerimaan daerah, memperbaiki sistem pelayanan pengelolaan pajak dan retribusi daerah, meningkatkan sistem pengawasan terhadap kepatuhan dalam membayar pajak dan retribusi, mewajibkan ASN Kabupaten Morowali maupun penyediaan jasa lainnya untuk patuh terhadap kewajiban pajak dan tidak memberikan pelayanan apabila kewajiban pajak belum diselesaikan, mengoptimalkan penagihan pajak dan retribusi.

“Saya berharap agar informasi yang kami sampaikan dapat menjadi bahan evaluasi dan koreksi terhadap pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di masa yang akan datang,”tutup Taslim. ***

Hits: 41

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button