FMMK Tolak Penamaan Kecamatan Sombori bila Mekar dari Menui Kepulauan
PROLIFIK.ID – Forum Masyarakat Menui Kepulauan (FMMK) Kabupaten Morowali, menolak penggunaan nama untuk wilayah yang akan mekar di Kecamatan Menui Kepuluan yakni Kecamatan Sombori. Sebab penggunaan nama itu tidak sesuai hasil rapat pembentukan kecamatan baru yang dilaksanakan di Kecamatan Menui Kepulauan, belum lama ini.
“Dengan dihilangkannya nama Menui. Sebagai masyarakat Menui, kami sangat menyayangkan hal tersebut karena tidak berpegang pada hasil musyawarah yang telah disepakati di Kecamatan Menui. Oleh karena itu, kami tegas menolak nama kecamatan baru,”tandas Ketua Demisioner (FMMK) Morowali 2019-2021, Muh. Jamil Silao, SE, Selasa (12/4/2022).
Dijelaskannya, penamaan Menui sarat akan sejarah di masa lalu, tambahnya. Yang pertama, Menui Kepulauan pernah akan diganti nama menjadi Bungku Tenggara, namun karena tokoh Menui tidak sepekat, maka diganti menjadi Menui Kepulauan.
“Nama Menui adalah identitas kami,”katanya lagi,
Kedua, Kecamatan Menui Kepulauan pernah juga akan ditarik masuk dalam wilayah administrasi Sulawesi Tenggara karena mengenai ketimpangan pembangunan yang tidak adil untuk kepulauan. Sehingga saat itu para tokoh Menui di Sulawesi Tenggara sepakat ingin bergabung ke wilayah administasi Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, ketika tuntutan masyarakat Menui tidak dipenuhi.
“Alhamdulillah, Gubernur Sulawesi Tengah pada saat itu dijabat Bandjela Paliudju berkunjung ke Kota Kendari dan bertemu dengan tokoh masyarakat Menui tahun 1995 untuk mendengarkan tuntutan para tokoh masyarakat,”ungkapnya lagi.
Dalam pertemuan itu, para tokoh masyarakat menuntut agar lampu PLN menyala 24 jam. Bandjle akhirnya memenuhi permintaan tersebut, meski saat itu di lapangan kenyataanya lampu hanya menyala dari pukul 18.00-24.00 WITA. Di depan tokoh Menui, Bandjela juga berjanji memperhatikan masalah pembangunan di wilayah itu, maka upaya untuk lepas dari Sulawesi Tengah batal.
“Lalu identitas Menui akan dihilangkan pada pemekaran kecamatan baru. Ini mengingatkan sejarah masa lalu,”bebernya lagi.
Jamil menegaskan dengan mengeluarkan statement seperti ini, pihaknya bukannya anti pemerintah atau demokrasi. Justru sebaliknya, pihaknya menjunjung tinggi dan menghomati persaudaran sesama anak negeri.
“Dan jika hilangkan nama, maka kami tidak takut melawan dan memperjuangkan nama Menui,”ujar Jamil lagi.
Kendati demikian, pihaknya turut mendukung penuh adanya rencana pemekeran tersebut. Mengingat, aksesibilitas dan pelayanan yang cukup jauh jangkauannya dari kota kecamatan, sehingga memungkinkan Menui mekar menjadi dua kecamatan.
“Kami sangat menyayangkan tokoh masyarakat dan anggota DPRD perwakilan Menui tidak bersuara,”tutup Jamil.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu telah dilakukannya rapat kerja pembahasan pembentukan kecamatan baru bersama anggota DPRD Morowali bersama Badan Musyawarah Pembentukan Kecamatan Kepulauan. Dari hasil rapat itu diusulkan tiga nama kecamatan baru yakni Kecamatan Menui Pesisir, Menui Darat dan Menui Sombori. Khusus Menui Sombori berkedudukan di Desa Tanjung Harapan.
Namun pada perjalanannya, wilayah yang akan mekar baru satu wilayah bernama Kecamatan Sombori. Hal itu diperkuat oleh pernyataan Kepala Bidang Pemerintahan Desa (Pemdes) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PMDP3A) Kabupaten Morowali, Rustam Salim dan beberapa baliho bertuliskan Kecamatan Sombori telah dipasang di tempat calon kecamatan baru tersebut. ***
Hits: 396