Sosial Politik

Umat Hindu di Morowali Resmi Miliki Tempat Ibadah Suci Melasti

PROLIFIK.ID – Baru-baru ini, Bupati Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Taslim, Senin (28/2/2022) bertempat di Desa Parilangke, Kecamatan Bumi Raya telah meresmikan Tempat Suci Melasti yakni tempat ibadah umat Hindu yang mendiami wilayah itu.

Peresmian tersebut dihadiri umat Hindu yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Morowali, mulai dari Kecamatan Witaponda hingga Desa Buleleng, Kecamatan Bungku Selatan.

Ketua Panitia Melasti Kabupaten Morowali, I Komang Agus Suwirman (30) menjelaskan pihaknya menyelenggarakan Upacara Melasti dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi sekaligus dirangkaikan dengan peresmian tempat ibadah umat Hindu yakni Tempat Suci Melasti di Desa Parilangke. Rencananya, tempat ibadah itu akan menjadi pusat persembahyangan umat Hindu di Morowali.

“Ini adalah ibadah pertama kami, setelah dua tahun ini tidak dilaksanakan karena pandemi,”ungkap Agus yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini.

Ibadah itu bertambah spesial karena dilaksanakan di lokasi yang dihibahkan oleh salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali, Abdul Muin juga karena dihadiri langsung Bupati Morowali, Taslim.

Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, Sulteng duduk bersama tokoh adat dan aparat setempat pada Upacara Melasti. Foto: istimewa

“Kami jujur terkendala dana. Namun kami berterimakasih kepada Bupati Morowali yang mendukung hadirnya tempat ibadah ini,”ujarnya.

Di sisi lain ia berharap, agar Bupati Morowali bisa membantu anggaran untuk proses pembangunan Tempat Suci Melasti. Apalagi, pihaknya telah mendengar Bupati Morowali berjanji akan menganggarkan pembangunan Tempat Suci Melasti dalam alokasi dana bantuan bagi rumah ibadah sebesar Rp 1 Miliar.

“Kami harap itu bisa direalisasikan karena kami punya beban pertanggungjawaban kepada umat Hindu di Morowali. Jangan sampai mereka kecewa. Ke depan tergantung bupati,”ungkap Agus.

Dijelaskannya, umat Hindu di Morowali memang sejak dulu butuh tempat persembahyangan. Jumlah umat Hindu di Morowali sekitar 5000 orang.”Kami berharap makin banyak yang peduli terhadap umat Hindu di Morowali seperti yang dilakukan Pak Muin dengan menghibahkah tanahnya,”ucapnya.

Acara itu tidak dihadiri umat Hindu di Desa Buleleng karena terkendala jarak. Sementara di wilayah itu selama ini juga tidak ada tempat ibadah seperti yang telah tersedia di Desa Parilangke.

“Harapan kami juga mudah-mudahan ada orang peduli di Desa Buleleng dengan menghibahkan tanahnya untuk umat Hindu di sana,”kata Agus.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Morowali, Abdul Muin sekaligus yang menjadi penggagas hibah tempat ibadah umat Hindu tersebut mengaku sangat senang dengan perayaan tersebut.”Pada umumnya umat Hindu di Kabupaten Morowali merasa sangat bergembira dengan kegiatan ini karena selama dua tahun, mereka barusan diberikan izin (beribadah),”jelasnya.

Bupati Morowali, Taslim menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Tempat Ibadah Melasti Umat Hindu di Desa Parilangke, Kecamatan Bumi Raya, Senin (28/2/2022). Foto: diskominfo morowali

Karena saat ini ia duduk sebagai anggota legislatif, Abdul Muin berjanji akan membantu mengawal anggaran bantuan rumah ibadah umat Hindu untuk tahun 2023.”Tadi kami sudah mendengar sambutan Bupati bahwa ia akan menganggarkan di tahun 2023 untuk pembangunan jalan dan keperluan lainnya semoga ini terwujud,”ucap Muin.

Bupati Morowali, Taslim yang datang ke lokasi dengan menggunakan pakaian adat Bali-Hindu disambut dengan Tari Gandrungan, dalam sambutannya memberikan dukungan dan apresiasi yang sangat tinggi atas terselenggaranya perayaan Upacara Melasti. Bagi dia kegiatan itu salah satu kegiatan umat Hindu dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.

“Melalui perayaan Upacara Ritual Melasti ini diharapkan mampu menuntun umat Hindu dalam menjaga hubungan harmonisnya terhadap tiga aspek yaitu Tri Hita Karana,”ujar Taslim.

Acara peresmian Tempat Ibadah Melasti ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Taslim disaksikan Forkompimda Kabupaten Morowali serta seluruh umat Hindu se-Kabupaten Morowali. Acara itu kemudian dilanjutkan dengan Upacara Ritual Melasti ke tengah laut oleh Bupati Morowali bersama unsur Forkompimda dan tokoh agama umat Hindu.

Upacara Ritual Melasti merupakan salah satu rangkaian dari Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka. Yang dilaksanakan pada panglong 13 bulan caitra (sasih kesanga) atau tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi yang ditandai dengan pengambilan air suci yang disebut Thirta Amertha di tengah laut.

Ritual Melasti dilaksanakan dengan pengusung pretima (bangunan suci) yang ada di pura masing-masing ke sumber air (laut) yang merupakan simbol (stana) tempat dari para dewa. ***

Hits: 26

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button