Ketua SAPMA Morowali: Investasi Itu Penting, tapi Kemanusiaan Jauh Lebih Penting
PROLIFIK.ID – Bentrok antara Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah cukup banyak mendapat perhatian. Tidak terkecuali dengan Ketua Satuan Pelajar-Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Morowali, Muh. Sadhak Husain.
Pertikaian yang hingga menyebabkan meninggalnya dua pekerja asal China dan Indonesia itu, sangat memprihatinkan baginya. Ia mengucapkan bela sungkawanya terhadap keluarga korban yang ditinggalkan.
“Kemanusiaan harus kita letakkan di atas segalanya,”kata Sadhak memulai, Selasa (17/1/2023).
Menurutnya, di tengah tren positif pertumbuhan ekonomi makro Sulteng yang didominasi sektor industri pertambangan di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.
Kerusahan tersebut tentu menjadi pukulan bagi Pemerintah Daerah (Pemda) di dua kabupaten yang bertetangga. Bahwa ada dampak sosial yang perlu menjadi perhatian bersama agar tidak meluas ke yang lainnya.
Kecelakaan kerja dan rusuh antar pekerja menjadi hal yang sering terjadi di dua kabupaten penghasil nikel itu.
Masyarakat tentu masih ingat, bagaimana rusuh antar suku Toraja dengan penduduk asli Bahodopi, kecelakaan meledaknya tungku di PT. Wanxiang, penikaman pekerja lokal di PT. BTIIG yang hampir meluas, kebakaran di PT. GNI dan terakhir rusuh pekerja Indonesia dengan pekerja asing yang sampai hari ini masih terjadi.
“Untuk itu, saya sebagai Ketua mandataris SAPMA Pemuda Pancasila memandang Semua pihak harus turun tangan menyikapi kejadian kejadian ini,”ujar Sadhak.
Baik yang dilihat dari pihak perusahaan yang harus menjamin keselamatan pekerja di wilayah kerjanya, dengan sosialisasi dan penyiapan dan pengecekan alat keselamatan pekerja yang berkualitas secara rutin, serta berkoordinasi dengan pihak keamanan seperti kepolisian dan TNI terkait potensi konflik antar pekerja.
Selain itu, lanjutnya, Pemda melalui Organjsasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Pemerintah Kecamatan mendata Serikat Buruh dan Kerukunan Keluarga yang ada, guna menyosialisasikan keberagaman dan persatuan, juga menampung permasalahan-permasalahan yang dihadapi sebagai bentuk pencegahan konflik.
“Saya berharap kejadian yang terjadi di PT. GNI bisa segera selesai agar investasi yang ada bisa kembali berjalan normal, namun perlu menjadi perhatian bagi kawasan industri yang lain agar tidak terjadi hal serupa,”ucap Sadhak.
Karena menurutnya, investasi memang sangat penting, tapi kemanusiaan juga harus lebih penting. ***
Hits: 300