Sosial Politik

Partai Golkar Tak Punya Alasan Alihkan Dukungan dari Airlangga Hartarto

PROLIFIK.ID – Tidak ada alasan penting dan mendesak bagi Partai Golkar untuk mengalihkan dukungan dari Airlangga Hartarto, pada tokoh lain untuk maju sebagai calon dalam Pilpres 2024 mendatang, ujar rekan peneliti utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor.

Menurutnya, Golkar tidak menghadapi situasi pelik luar biasa yang mengharuskan partai berlambang beringin ini mengalihkan dukungan dari Airlangga Hartarto. Menteri Koordinator bidang Ekonomi itu dinilai masih menjadi sosok paling kuat yang akan maju sebagai capres dari Partai Golkar.

“Belum ada alternatif yang betul-betul tegas (kuat) di Golkar selain Pak Airlangga. Juga tidak ada situasi yang luar biasa (luar biasa) sampai hari ini terkait dengan Golkar,”ujar Firman, pada wartawan.

Menurut Firman saat ini yang paling penting untuk dilakukan para pengurus Partai Golkar adalah menjaga jaringan dan konstituen untuk tetap memilih Airlangga sebagai capres.

“Kalau dilihat dari strukturnya, saya kira tidak ada yang berani melawan kebijakan partai. Itu konsekuensinya, berarti pengurus Golkar di daerah-daerah harus tetap memelihara konstituennya untuk tetap menentukan pilihannya kepada Pak Airlangga,”paparnya.

“Target Kemenangan 20 persen tetap realistis,”tambahnya.

Sebelumnya peneliti ahli utama BRIN, Siti Zuhro juga melihat bahwa target Partai Golkar untuk memeroleh 20 persen kursi legislatif pada Pemilu 2024 cukup realistis meski tidak mudah.

Golkar memiliki modal besar sebagai partai dengan pengalaman panjang dalam dunia politik Indonesia, selain itu Golkar adalah partai dengan soliditas paling tinggi saat ini.

Menurut Wiwiek, panggilan Siti Zuhro, Golkar terlebih dahulu menyembunyikan tempat-tempat penyumbang suara Golkar pada Pemilu 2019 lalu.

Berikutnya harus memastikan kualitas caleg yang akan maju dalam Pemilu 2024 dan program kerja yang mumpuni. Selain itu, Golkar harus menjaga soliditas bisa mengambil hati para pemilih.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) pada Pemilu 2019 lalu, menetapkan Golkar sebagai pemenang kedua dengan perolehan sebanyak 85 kursi di DPR RI dengan perolehan suara 17.229.789 atau 12,31 persen.

Jika syarat-syarat tersebut bisa terpenuhi, menurut Wiwiek, Partai Golkar baru bisa memproyeksikan perolehan suara Pileg 2024 dibandingkan Pileg 2019. Apakah setelah 5 tahun suara Partai Golkar mampu melompat mencapai 20 persen, ujar Wiwik.

Menurut Wiwik, dengan soliditas internal partai yang terjaga selama ini, partai yang dipimpin Airlangga Hartarto ini tertusuk besar melewati hambatan besar yang bisa mengganggu politik kerja-kerja. ***

Sumber: g24news

Hits: 22

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button