Selamat Jalan Pak Ogah, Anak-anak Indonesia Butuh Tontonan Bermutu
PROLIFIK.ID – Abdul Hamid, pengisi suara karakter Pak Ogah dalam serial “Si Unyil” meninggal dunia pada Rabu (28/12) pukul 19.30 WIB. “Betul (telah berpulang),” kata sang istri, Yuyun, saat dihubungi wartawan malam ini.
Abdul Hamid telah berjuang melawan sakit penyumbatan di otak dan kesulitan berkomunikasi. Dia sempat dirujuk ke rumah sakit namun lebih memilih pulang karena alasan biaya.
Kesehatannya dilaporkan terus menurun selama beberapa waktu terakhir. Dia terus bolak-balik ke rumah sakit dan harus menjalani perawatan.
Artis Melanie Subono turut mengungkapkan rasa dukanya kepada mendiang Abdul Hamid yang sudah mengisi suara Pak Ogah selama beberapa dekade tersebut.
“Selamat jalan Pak Ogah. Baru beberapa hari lalu tim kami pun kunjungan bulanan menyampaikan donasi kalian. Sekarang sudah enggak sakit lagi ya, pak. Semoga keluarga yang ditinggalkan dikuatkan,” kata Melanie dalam akun Instagram-nya.
Penuh Pesan Positif
Pak Ogah pergi menyusul Pak Raden yang sudah terlebih dahulu menghadap Sang Ilahi. Pak Raden, yang suaranya diisi oleh Suyadi meninggal pada Oktober 2015 lalu.
Kedua tokoh ini membekas dalam ingatan anak-anak pada tahun 1980-an dalam serial boneka “Si Unyil”. Film ini sendiri berumur cukup panjang di TVRI, yaitu sejak 1981 hingga 1995.
Film ini sangat menghibur anak-anak yang pada masa itu belum banyak mempunyai alternatif tontonan. Tidak hanya menghibur serial ini juga mendidik dan penuh pesan-pesan positif.
Film seri boneka ini menceritakan tentang seorang anak berusia Sekolah Dasar bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya.
Kondisi itu berbeda dengan yang dialami anak-anak masa kini. Dengan beragam gawai dan akses internet anak-anak bisa memilih tontonan yang disukainya. Namun sayangnya, orang tua kadang lupa bahwa tontonan anak-anak harus diawasi dan diarahkan untuk memperkuat karakternya.
Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak (KPAI) pernah menyampaikan keprihatinannya soal tontonan yang beredar di Indonesia. Soal film misalnya, sedikit sekali film yang menyasar pasar anak-anak. Jikapun ada tidak banyak pesan moral yang ada dalam film.
Berbeda dengan film “Si Unyil” yang dinikmati generasi 80-an. Berikut kita kumpulkan alasan mengapa serial boneka “Si Unyil” adalah tontonan bermutu.
Menggambarkan Kondisi Nyata Anak-anak Indonesia
Cerita dalam serial Si Unyil begitu membumi dan dengan dengan kenyataan sehari-hari anak Indonesia. Di film tersebut digambarkan Indonesia yang kaya oleh etnis, suku hingga agama dengan karakter-karakter yang ada.
Si Unyil juga selalu mengajarkan bagaimana menghargai orang tua, bagaimana menyelesaikan masalah, bagaimana bertoleransi antarumat beragama dan antaretnis.
Meski sarat pesan moral, Si Unyil juga tetap memasukkan gimmick komedi yang membuat serial tersebut tetap terasa segar. Salah satu yang membuat film ini berkesan justru karakter Pak Ogah yang digambarkan sebagai pengangguran yang mata duitan. Tapi dia adalah sosok yang penuh tanggungjawab. ***
Sumber: g24news
Hits: 13