Sosial Politik

Khawatir Aktivitas Pertambangan Ganggu Lahan Produktif Warga, Perusahaan Batu Gamping di Morowali Didemo

PROLIFIK.ID – Kehadiran PT. Mineral Bumi Nusantara (MBN) salah satu perusahaan pertambangan batu gamping yang terletak di Desa Lahuafu, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, mulai menimbulkan keresahan warga yang tinggal tidak jauh dari perusahaan tersebut.

Atas dasar itulah, Koalisi Masyarakat Desa Unsongi (KMU), Rabu (31/8/2022) melakukan aksi demonstrasi untuk menentang kehadiran PT. MBN di wilayah mereka.

Para pendemo menuntut agar pihak perusahaan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, budaya dan pendidikan bagi desa yang terdampak langsung oleh aktivitas perusahaan tersebut.

Sebab menurut pendemo, kehadiran tambang berpotensi merusak penghidupan warga yang selama ini bergantung pada pertanian dan nelayan.

KMU juga sangat menyesalkan Pemda Kabupaten Morowali lebih mengutamakan kebutuhan pemodal ketimbang kebutuhan masyarakat. Sebab praktek itu bisa melanggengkan perampasan hak atas petani, kriminalisasi hingga penggurusan secara paksa.

Humas PT. MBN, Moh. Yasir berdialog dengan para pendemo asal Desa Unsongi terkait tuntutan warga pada perusahaan tersebut. Foto: istimewa

Dalam selebaran digitalnya, KMU mengajak masyarakat agar bersama-sama menyelamatkan desa dari ancaman aktivitas perusahaan. Tak lupa, KMU menuntut untuk dicabutnya Izin Usaha Pertambangan (IUP) tersebut

“Jaga kamputo, petani, nelayan bersatu menang,”tulis KMU dalam selebaran digitalnya.

Dikonfirmasi Humas PT. MBN, Moh. Yasir, Kamis (1/9/2022) menuturkan, pada dasarnya keberadaan perusahaan yang berada di Desa Lahuafu masih jauh letaknya dari Desa Unsongi meski bertetangga.

“Jarak Desa Unsongi dan Lahuafu masih sekitar dua kilometer. Waktu demo terjadi, pemuda dari Desa Lahuafu mendatangi pendemo untuk berdialog,”kata Yasir.

Lebih lanjut, tambahnya, sejauh ini perusahaan juga tidak tutup mata dengan tanggung jawabnya terhadap masyarakat desa yang tinggal di lingkar tambang dengan rutin memberikan dana Corporat Social Responsibility (CSR).

“Di Desa Lahuafu tempat perusahaan beroperasi, perusahaan memberikan CSR sebesar Rp 1 Miliar sedangkan untuk Desa Unsongi Rp 300 juta,”jelasnya.

Menurut Yasir, pada dasarnya perusahaan ingin bekerja tenang, sehingga bisa meningkatkan hasil produksi. Bila itu terjadi, maka semakin besar pula rekruitmen karyawan begitu juga dengan peningkatan besaran CSR yang diberikan.

“Dan sampai hari ini saya pastikan semua dokumen perizinan dari perusahaan PT. Mineral Bumi Nusantara (MBN) lengkap,”tutup Yasir. ***

Hits: 143

admin

Praktisi Teknologi Informasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button